Senin, 20 September 2010

tata cara wudlu

1. ANGGOTA WUDLU YANG WAJIB DI BASUH

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ….َ ( المائدة:6)

Hai orang-orang Beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki…(Qs. Al-Maidah : 6)

2. MEMBACA BISMILLAH SEBELUM WUDLU

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – J - « لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ ».رواه ابوداود

Dari Abu Huraerah ra. Ia berkata ; Rasulullah saw. Bersabda ; “Tidak sah orang yang shalat tidak berwudlu dan tidak sempurna wudlu orang yang tidak membaca ‘Bismillahirrohmaanirrohiem’. (Hr. Abu Daud)

3. MENDAHULUKAN BAGIAN KANAN

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ . متفق عليه

Dari ‘Aisyah ra. Ia berkata; “Keadaan Rasulullah saw. Suka mendahulukan yang kanan dalam bersandal, bersisir, bersuci dan pada segala urusannya”. (Muttafaq ‘Alaihi)

4. MEMBASUH KEDUA TELAPAK TANGAN, BERKUMUR-KUMUR DAN MENGHIRUP AIR KE HIDUNG

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ t دَعَا بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلَاثَ مِرَارٍ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ J صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ .متفق عليه

Dari Usman bin Affan ra. Sesungguhnya dia meminta air wudlu kemudian mengucurkan pada dua telapak tangannya 3 kali, lantas membasuh keduanya, kemudian memasukan tangan kananya dalam bejana lantas berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung, kemudian membasuh wajahnya 3 kali dan dua tangannya sampai dengan sikut 3 kali, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh dua kakinya sampai dengan kedua mata kaki 3 kali. Kemudian berkata; ‘saya melihat Nabi saw. Berwudlu seperti wudluku ini, kemudian beliau bersabda ; “barangsiapa yang berwudlu seperti wudluku ini kemudian shalat dua raka’at, dia tidak berbicara dengan dengan dirinya (tidak melamun) pada dua raka’at itu, kecuali Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq ‘Alaih)

5. JUMLAH BILANGAN DALAM MEMBASUH ANGGOTA WUDLU

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ t، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ فَسَأَلَهُ عَنِ الْوُضُوءِ ، فَأَرَاهُ ثَلاَثًا ثَلاَثًا ، ثُمَّ قَالَ : هَذَا الْوُضُوءُ ، فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا فَقَدْ أَسَاءَ ، أَوْ تَعَدَّى ، أَوْ ظَلَمَ. رواه ابن ماجه

Dari Amr bin Syu’aib ra. Dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata ; Pernah orang Arab gunung datang kepada Nabi saw. Lalu dia bertanya tentang wudlu, maka beliau memperlihatkan kepadanya tiga kali-tiga kali, kemudian beliau bersabda ; “Inilah cara wudlu, maka barangsiapa yang menambah atas hal ini maka dia telah berbuat kesalahan, atau melebihi batas atau telah berbuat dzalim”. (Hr. Ibnu Majah)


Sumber : faisalfurqon.blogdetik.com/tag/hadits-tata-cara-berwudlu/



0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template